PEMETAAN POTENSI DESA DIGITAL: INOVASI PRODI PEMBANGUNAN SOSIAL STPMD “APMD” UNTUK DESA

Panggungharjo, 06 Desember 2024. Prodi Pembangunan Sosial STPMD “APMD” Yogyakarta melakukan kegiatan pemetaan potensi desa secara digital selama dua hari yakni tanggal 06-07 Desember 2024 di Balai Budaya Karangkitri. Kegiatan ini dilakukan dengan kerjasama antara Kalurahan Panggungharjo sebagai mitra desa dan lokasi untuk melakukan pemetaan, serta Praktisi dari Mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Prodi Pembangunan Sosial yaitu Bapak Saipullah Hasan, M.A., M. Nasyrudin, S.Sos.I. M.Ag dan Tim dari Lembaga Pemetaan Potensi Desa (LPPD) Salatiga.

Dalam kegiatan pengembangan inovasi pembelajaran mata kuliah Praktikum 1 ini dari Bapak Saipullah Hasan selaku Direktur LPPD mengatakan “banyak data, aset, kearifan lokal yang ada di desa, kalau disusun secara baik itu merupakan kekuatan yang luar biasa.”

“Pemetaan potensi desa merupakan salah satu kegiatan unggulan yang ditawarkan sebagai inovasi pembelajaran mata kuliah Praktikum 1 dan 2 Prodi Pembangunan Sosial”, ungkap Aulia Widya Sakina, S.Sos., M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Prgam Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kemendikbudristek Tahun 2024 yang dilakukan oleh prodi bersama praktisi dari DUDI dan desa yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada desa dalam menginventarisir data desa, informasi desa, dan potensi desa serta sparsial. Output dari kegiatan pemetaan potensi desa berupa data dasar dan peta tematik yang dikemas secara digital maupun cetak. Data tersebut dapat dijadikan acuan perangkat desa dalam menentukan perencanaan, pengambilan keputusan dan memonitoring kondisi desa. Pemetaan peta secara digital memungkinkan pengambilan data dalam jumlah yang besar, berintegrasi, dapat diupdate secara berkala serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan desa. Adapun mekanisme dalam penyusunan peta digital dibagi dalam kegiatan outdor dan indoor.

Kegiatan outdor

  1. Pengukuran Ground Control Point (GCP) bertujuan untuk mendapatkan titik koordinat dengan sangat detail pada lokasi yang sudah ditentukan sebaranya. Titik koordinat ini selanjutnya berfungsi sebagai titik pengikat dalam foto udara guna mendapatkan hasil yang akurat dengan kesalahan pergeseran yang minim.
  2. Akusisi Data Foto Udara. Pembuatan jalur terbang di udara disesuaikan dengan wilayah pemetaan dengan ketinggian terbang hingga 120-150meter diatas permukaan tanah. Pemotretan dilakukan 15 menit sekali terbang dengan cakupan area hingga 40-50 hektar.
  3. Survei Sarana Dan Prasarana. Dalam melengkapi informasi peta tematik dilakukan survei langsung dilappangan lokasi sarana dan prasaranan yang dimiliki berupa pelistrikan, irigrasi, drainase, IPAL, bangunan penting desa, serta peta tematik lainya.

Kegiatan indor

  1. Focus Group Discussion(FGD) dilakukan dengan metode partisipasif dengan para perangkat desa utnuk mendapatkan informasi batas wilayah dimulai dari batas dusun hingga batas RT, mekanismenya perangkat desa yang didampingi oleh tim penyusun melakukan penggambaran data secara langsung pada hasil foto udara yang dicetak selanjutnya dilakukan pengambaran kembali pada data tersebut dalam bentuk digital. Inti dari kegiatan ini adalah mengintegrasikan nomor rumah dengan nomor KK selain memperbaiki database berskala desa kegiatan ini juga membantu perangkat desa dalam memonitoring kondisi sosial ekonomi warganyadalam skala sparsial
  2. Kegiatan studio berupa pengolahan keseluruhan data primer yang sudah didapatkan pada saat dilapangan dan juga di forum FGD.
  3. Peta tematik dalam penggunaan lahan sarana dan prasaraanan yang dimiliki desa. Data yang digunakan merupakan data informasi berupa data guna lahan desa tersebut, seperti sawah, kebuh, bangunan tempat tinggal dan sebagainya.

Pelatihan pembuatan peta potensi secara digital sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Hal ini melatih keterampilan mahasiswa dalam melakukan analisis mengenai potensi yang ada di desa serta menambah pengetahuan mahasiswa dalam memahami kondisi desa. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu dalam desanya masing-masing terlebih bagi mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa. Menurut Hermawan, selaku mahasiswa peserta pemetaan potensi desa digital memaaprkan bahwa “Acara ini sangat berguna bagi mahasiswa karena  dapat melakukan pemetaan potensi bersama Perangkat Kalurahan Panggungharjo sehingga diharapkan hasil pemetaan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pencapaian  rencana straetgis Kalurahan Panggungharjo”. (Danik, 2024)